Rabu, 31 Oktober 2012

anoreksia

Masyarakat memiliki pengaruh besar pada cara berpikir seseorang.

Sebagai contoh, majalah fashion hampir selalu menampilkan model yang sangat ramping.

Hal ini selanjutnya menciptakan ilusi tentang bagaimana tubuh yang ideal. Sebagian gadis remaja merasa perlu meniru para model tersebut dengan melakukan diet ekstrim.

Diet yang pada awalnya merupakan sarana mengendalikan berat badan berpotensi berubah menjadi gangguan psikosis kompulsif.

Orang dengan gangguan ini memiliki fokus berlebihan untuk menjadi ramping tanpa menyadari bahwa obsesi ini mengganggu kesehatan mereka.

Identifikasi

Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang mempengaruhi baik pria maupun wanita.

Namun, kelompok yang paling terpengaruh adalah para gadis remaja.

Orang yang menderita anoreksia melihat diri mereka terlalu gemuk meskipun kenyataannya sudah sangat kurus.

Mental dan pikiran mereka mengatakan bahwa diri mereka harus terus menurunkan berat badan dengan mengabaikan kesehatan diri sendiri.

Efek

Efek dari anoreksia dapat menghancurkan dan bertahan dalam jangka lama. Anoreksia berpotensi memicu gizi buruk yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti rakhitis.

Rakhitis adalah gangguan yang mempengaruhi tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.

Anoreksia juga bisa memicu penurunan massa tulang, rambut rontok, kerusakan gigi, dan masalah pencernaan. Efek lainnya meliputi turunnya tingkat kesuburan dan bahkan kerusakan otak.


Otak membutuhkan asupan lemak. Ketika tubuh kekurangan lemak selama periode waktu tertentu, otak dapat terpengaruh.

Penyebab

Anoreksia memiliki berbagai pemicu. Salah satu pemicu paling kuat adalah karena tekanan orang sekeliling atau teman sebaya.

Pemicu lainnya termasuk pelecehan seksual dan verbal. Untuk pulih dari anoreksia penderita hampir selalu membutuhkan konseling psikologis untuk memperbaiki perilaku.

Peringatan

Jika Anda atau teman Anda berpikir mengalami anoreksia, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:

Apakah Anda atau teman Anda terus-menerus merasa gemuk meskipun sudah mengalami penurunan berat badan?

Apakah berat badan Anda seimbang dengan tinggi badan Anda?

Apakah Anda membuat makanan untuk orang lain tapi menghindari makan makanan tersebut?

Apakah Anda merasa bersalah setelah makan?

Apakah Anda mencoba untuk menyembunyikan kebiasaan makan Anda dari orang lain?

Saran

Orang yang menderita anoreksia perlu untuk secara perlahan-lahan kembali mengkonsumsi makanan sehat.

Suplemen vitamin dan mineral mungkin diperlukan untuk mengembalikan nafsu makan dan metabolisme tubuh seperti semula.

Selain itu, penderita anoreksia juga perlu mengontrol stres dan mencari dukungan dari keluarga maupun teman.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar